
“Kamu sedang sangat disayang“. Bagaimana tidak? Saat dosa-dosa sudah tak lagi terbilang, Allah pun menggugurkannya secara perlahan. DirengkuhNya bahumu untuk lebih mendekat pelan-pelan. DigandengNya erat tanganmu agar tak lepas dari genggaman. DiraihNya kedua telapak tanganmu ‘tuk lebih meninggikan harapan. DiterangiNya dengan penuh kasih sayang ketika jalan yang kau lalui mulai meremang… Kamu, sepenuhnya sedang disadarkan, bahwa arah yang kau tuju mulai jauh dari kebenaran. Maka Ia berikan karunia yang begitu mengejutkan, agar kamu paham Siapa yang seharusnya menjadi tujuan dan ke mana semestinya kau tata langkah untuk berjalan…
Marilah sejenak menggali sebuah risalah, bahwa tiada luka sekecil tusukan duri melainkan dapat menjadi syariat terhapusnya kesalahan. Mungkin penafsiran ini masih terlalu dangkal, namun setidaknya nasehat itu dapat menjadi salah satu keyakinan yang selalu menguatkan. Meski demikian, titik ini ternyata sekaligus menyadarkan, bahwa kesabaran ternyata memang mudah… Mudah untuk diucapkan, namun terasa sulit dilakukan. Begitupun dengan keikhlasan…
Namun percayalah, bahwa Allah tak kan pernah menyiakan kesulitan yang dialami hambaNya. Jika bukan karena cinta, lantas untuk apa keruhnya hati kembali dijernihkan? Jika bukan kasih sayang, memangnya sebab apa lagi dirimu dibersihkan? Jika bukan peduli, lalu untuk apa jiwamu direngkuh kembali? Dan percayalah sekali lagi, bahwa ujian tak mau datang sendiri, sebab ia berkawan dengan hikmah yang kehadirannya silih berganti…
Ah, sungguh sulit diungkapkan memang, saat Allah sedang sayang-sayangnya. Atas segala susah dan lelah yang membersamai setiap ikhtiar, semuanya pasti memiliki makna. Agar hatimu lebih lapang, agar jiwamu dipenuhi kesabaran, juga keikhlasan. Percayalah, perihmu tak akan sia-sia, pedihmu tak mungkin percuma, dan sedihmu pun tentu memiliki makna. Hanya saja, terkadang memang akan ada masa di mana segalanya terasa berat, lalu tumpahlah seluruh isi bejana yang selalu berusaha kau pegang erat… Ternyata begitulah, bertingkah kuat memang tak semudah apa yang terlihat…
Mungkin, setelah hujan tak kan selalu tampak adanya pelangi, namun kita pun tak pernah mengetahui berapa banyak tunas yang tumbuh usai rintiknya membasuh bumi…
Image: Β© pinterest
Nice blog x
SukaDisukai oleh 1 orang
Thank you π
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga sllu Allah yg menguatkan, yaa mbaπ
SukaDisukai oleh 1 orang
Insyaa Allah Mba…
Barakallahu fiik Mba Nunu π
SukaSuka
Sabar dan ikhlas pelajaran yg sulit ya, Kak. Mudah diucapkan, sulit dijalani, tapi kalau bisa menikmati dua ilmu ini, hidup terasa lapang, tak peduli apa pun yg terjadi π
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya Kak…
Memang sabar dan ikhlas itu nggak akan pernah ada batasnya untuk dipelajari yaa. Padahal membayangkan jadi orang sabar & ikhlas aja rasanya udah menyenangkan, apalagi kalau benar-benar bisa menerapkan. Maasyaa Allah π
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau gitu mari kita mulai belajar tentang pelajaran sabar dan ikhlas, Kak ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Bismillah… Yuk kaaak. Belajar kedua hal ini memang harus selalu diperbarui (dimulai terus menerus yaa) niatnya ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Bismillah, Kak. Mari memulai perjalanan indah ini. Semoga kita Istiqomah menjalaninya hingga akhir hayat. Aamiin ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin…
Maasyaa Allah senengnyaaa kalau punya teman yang bisa saling mengingatkan gini. Makasih kak Aiii ππ
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama-sama, Kak β€οΈππππ
SukaDisukai oleh 1 orang
selalu berpikir positif dan optimis, hari esok lebih baik.
SukaDisukai oleh 1 orang
Aamiin, insyaa Allah…
Terima kasih π
SukaSuka