Biarkanlah jiwa ini bebas mengembara di ujung sebilah pena, menyelaraskan langkah di antara goresan tinta untuk mengutarakan apapun yang mengusik benaknya. Namun, tak harus selalu mengabarkan pada dunia tentang diri yang hanya berselimut cela, menukil sebuah pesan yang terbukukan oleh suatu masa bahwa “Tak perlu menjelaskan tentang dirimu pada siapa-siapa, karena yang mecintaimu tidak membutuhkannya dan yang membencimu tidak akan mempercayainya”. Cukuplah senantiasa menjaga lisan kala bicara, mengindahkan setiap untaian kata, melembutkan hati agar selalu berbaik sangka. Sebab diri turut memutuskan, bahwa berkata baik atau diam bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Terima kasih telah berkenan menjadi kawan!
Sincerely, La.
Aaaw, membaca barisan pertama saja membuat ngilu seluruh jemari, kulit memerih bak pedang melukainya. Ini sungguh rasa yang indah. Terima kasih kalimatnya, Mba…. I love it. 🙂
Semoga lisan kita tetap terjaga dengan menutupnya untuk tidak bicara yang tidak perlu, ya.
Wallahu a’lam bisshawab. ^^
SukaDisukai oleh 1 orang
MaasyaaAllah Mbak Yani bisaan ya 😅
Terima kasih kembali, Mbak…
Aamiin, insyaa Allah…
Barakallahu fiik Mbaaak ❤️
SukaDisukai oleh 1 orang