
Tak ada kisah yang tak sempurna, karena bagi setiap diri manusia, masing-masing cerita yang mereka punya pasti bermakna. Sehingga, tak ada baiknya membandingkan alur cerita antara satu dengan lainnya, sebab setiap kisah diperankan oleh tokoh yang berbeda-beda. Dan aku percaya, bahwa dirimu pun, adalah bagian penting dari sebuah kisah indah yang tertulis pada lembar-lembar penuh warna, yang barangkali belum sepenuhnya olehmu terbaca sebab kisah orang lain di luar sana seringkali lebih menyilaukan mata.
Sekarang, cobalah untuk memfokuskan diri pada kisahmu dan mulai membacanya. Jika halaman yang kau buka saat ini ternyata tengah mengisahkan lara, tak mengapa, ikuti saja jalan ceritanya sebab cepat atau lambat kamu pasti akan sampai pada lembar-lembar penuh syukur atas derita yang sempat menjadi pengerat dari indahnya kisah yang kau punya.
Esok atau lusa, mungkin akan kau lewati bagian cerita yang menuliskan pahitnya episode kehilangan, namun luka yang disisakan olehnya akan mengajarkanmu makna indah dari menemukan.
Lalu kamu pun akan sampai pada bagian tentang ditinggalkan, juga meninggalkan. Sekali lagi kubilang, tidak apa-apa. Bagaimanapun, pada setiap cerita ‘kan selalu terselip duka di antara bahagia, namun hal itulah yang akan menjadi salah satu bagian penyempurna alurnya. Sebab kisah yang dilengkapi dengan adanya babak datang dan pergi, akan menjadikannya jauh lebih berarti.
Pada bagian tertentu, mungkin dirimu akan terperangkap dalam sebuah alur yang ujungnya terasa begitu tanggung, padahal cerita itu memang tak lagi dapat disambung. Entah sempat atau tidaknya klimaks tercapai, ketahuilah bahwa halaman pertama tak selalu membutuhkan waktu lama untuk sampai di bagian terakhir, pada lembar-lembar yang menjadi penuntasan dari sebuah takdir, yang barangkali akan mengantarkanmu pada permulaan kisah-kisah lain.